0
komentar
Rabu, 13 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
Jumat, 08 Juni 2012
Sabtu, 02 Juni 2012
tsunami matahari
saya baru saja mengetahui fenomena baru di bumi.
karena saya baru pernah mendengar kata "Tsunami matahari".
dan secara manusiawi saya merasa takut!
dengan panasnya beberapa hari ini.
message yang menyatakan larangan mengenakan baju berwarna hitam.
saya mencoba mencari tau apa yang terjadi.
saya dan mungkin juga kamu merupakan orang awam yang gak ngerti sama sekali atas apa yang terjadi.
oleh
karena kesamaan kita dalam ketidaktauan saya mencoba menjelaskan kepada
kalian mengenai Tsunami Matahari secara garis besar.
seperti
yang sudah saya jelaskan karena saya hanya orang awam, sama halnya
seperti kamu maka hanya garis besarnya saja yang bisa saya sajikan.
Di suatu waktu ada saatnya kamu harus percaya pada apa yang kamu lihat. Itulah yang coba dikatakan STEREO (Solar Terrestrial Relations Observatory) milik NASA pada para penelitinya tentang fenomena kontroversial di Matahari yakni “tsunami matahari”
Bertahun-tahun
lalu, saat para ahli fisika matahari untuk pertama kalinya menyaksikan
gelombang tinggi plasma panas yang berlomba di permukaan matahari,
mereka menyangsikannya. Skalanya memang mengejutkan. Gelombang tersebut
berkembang semakin tinggi bahkan melebihi Bumi dan menghasilkan riak
dari titik pusat dengan pola sirkular sampai pada jarak jutaan km di
sekitarnya. Para pengamat yang skeptis beranggapan kalau hal itu
merupakan bayangan dari suatu tipuan mata namun bukan benar-benar
sebuah gelombang.
Pesawat
ruang angkasa kembar, STEREO mengkonfirmasi kebenaran ini pada bulan
Februari 2009 saat bintik matahari 11012 secara tak terduga meletus.
Letusannya melemparkan milyaran ton awan gas (CME / coronal mass ejection)
ke angkasa dan mengirim tsunami yang berpacu bergulung di permukaan
matahari. STEREO berhasil merekam gelombang tersebut dari 2 posisi yang
terpisah 90o sehingga para peneliti bisa mendapatkan gambaran yang
lebih jelas dari kejadian tersebut.
Menurut Spiros Patourakos dari George Mason University, “Ini benar-benar sebuah gelombang. Bukan gelombang air tapi gelombang raksasa plasma panas an magnetisme.”
Secara
teknis ia dinamai “mode cepat gelombang magnetohidrodinamil” atau
gelombang MHD” . Yang dilihat STEREO itu memiliki ketinggian 100000 km
dan bergerak dengan kecepatan 250 km/s memuat energi sebesar 2400
megaton TNT. Bayangkan saja jika ini terjadi di Bumi.
Tsunami matahari ditemukan pada tahun 1997 oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Pada bulan Mei tahun yang sama, ledakan CME terjadi dari area aktif pada permukaan matahari dan SOHO berhasil merekan kejadian ledakan saat itu. Menurut Joe Gurman dari Solar Physics Lab di Goddard Space Flight Center, saat itu mereka justru bertanya-tanya apakah itu sebuah gelombang atau sekedar bayangan dari ujung CME.
Sudut pandang tunggal yang dimiliki SOHO memang tidak cukup untuk mejawab pertanyaan yang ada. Tidak untuk gelombang yang pertama atau kejadian serupa yang terjadi di tahun-tahun berikutnya.
Tsunami matahari ditemukan pada tahun 1997 oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Pada bulan Mei tahun yang sama, ledakan CME terjadi dari area aktif pada permukaan matahari dan SOHO berhasil merekan kejadian ledakan saat itu. Menurut Joe Gurman dari Solar Physics Lab di Goddard Space Flight Center, saat itu mereka justru bertanya-tanya apakah itu sebuah gelombang atau sekedar bayangan dari ujung CME.
Sudut pandang tunggal yang dimiliki SOHO memang tidak cukup untuk mejawab pertanyaan yang ada. Tidak untuk gelombang yang pertama atau kejadian serupa yang terjadi di tahun-tahun berikutnya.
Pertanyaan
itu tetap muncul sampai peluncuran STEREO di tahun 2006. Pada saat
terjadinya erupsi bulan Februari 2009, STEREO-B sedang berada di atas
lokasi ledakan sedangkan STEREO-A sedang berada pada sudut yang lain.
Kondisi geometri yang sangat pas untuk memecahkan misteri yang ada
bertahun-tahun.
Kondisi
fisik gelombang telah terkonfirmasi melalui film pendek saat gelombang
tersebut menabrak sesuatu. “Kami melihat gelombang itu dipantulkan
oleh lobang korona (lobang magnetik pada atmosfer matahari) dan ada
film menarik dari prominens matahari yang berosilaso setelah ia
ditabrak oleh gelombang tsunami tersebut. ” kata Vourlidas dari NAVAL Research Lab di Washington DC.
Tsunami
matahari ini tidak berbahaya bagi Bumi, namun sangat penting untuk
dipelajari. Hasilnya dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi
Matahari. Dengan melihat bagaimana si gelombang menyebar dan mlambungkan
benda lain, kita bisa mengumpulkan informasi tentang atmosfer terendah
di matahari.
Menurut
Vourlidas, “gelombang tsunami juga dapat membantu dalam melakukan
prakiraan cuaca angkasa. Seperti tembakan yang tepat mengenai target,
gelombang ini menandai area dimana erupsi atau letusan itu terjadi.
Mengetahui lokasi ledakan akan sangat membantu kita untuk
mengantisipasi jika suatu saat CME atau badai radiasi akan mencapai
Bumi.”
Senin, 28 Mei 2012
Minggu, 27 Mei 2012
Minggu, 20 Mei 2012
Langganan:
Postingan (Atom)